Pernahkah anda mendengar kata SpillOver ?
Kalau anda memperhatikan iklan penawaran bisnis-bisnis MLM Online, anda akan membaca mengenai SpillOver. SpillOver adalah memberikan downline baru, ke bawah dowline lain yang sudah ada sebelumnya. Teknik membangun jaringan dengan SpillOver sudah marak di dunia internet. Berbondong-bondong calon downline baru bergabung di jaringan milik leader yang jago rekrutment, dengan harapan mendapatkan kucuran downline seperti hujan turun dari langit.
Nah, bagaimana sekarang dengan jaringan Darat ? Apakah strategi SpillOver ini dapat digunakan ? Tentu dapat !, tapi saya sarankan JANGAN. Strategi ini di masa depan akan menjadi bumerang yang dapat menghancurkan jaringan anda. Saran ini berasal dari pengalaman masa lalu ketika saya membangun jaringan online dan juga offline.
Jaman dulu, saya membangun jaringan di darat dengan cara yang sama ketika membangun jaringan internet. Katakan saya berhasil merekrut seseorang bernama A. Dan si A ini setuju untuk mendaftar esok hari di stockist menjadi anggota group saya. Cepat-cepat siang ini saya menghubungi teman lain yang bernama si B. "Hallo B, tahu nggak bahwa si A besok akan bergabung mendaftar jadi downline saya. Sekarang saya tawari kamu untuk gabung juga besok, dan si A ini akan saya tempatkan jadi downline kamu. Mau atau tidak ?". Pasti lah si B akan setuju dan besok akan mendaftar jadi anggota group saya.
Tapi hal ini tidak berakhir disini. Saya lalu menghubungi teman lain yang bernama si C. Si C ini adalah orang yang paling sulit yang saya ajak bergabung. "Hallo C, saya mau kasih tahu. Besok si A dan si B akan menjadi downline saya, dan mendaftar di stockist. Ini kesempatan kamu, ayo bergabung sekalian besok. Dan si A dan si B ini saya jadikan downline kamu. Mau atau tidak ?". Anehnya, walau kemarin dia selalu menolak diajak bergabung, tapi kalau diberi 2 downline seperti ini dia akan setuju gabung. Maka dalam satu hari saya sudah mendapatkan 3 downline sekaligus. Itu cara saya ketika memakai strategi SpillOver di jaringan darat.
Jaringan Darat runtuh karena SpillOver.
Awalnya saya mampu membangun jaringan dengan cepat. Tanpa saya sadari, saya mendidik mereka bahwa MLM itu mudah, sebab nanti saya yang akan mencarikan downline buat mereka. Efeknya baru akan muncul dalam 4 atau 5 bulan ke depan. Setelah lewat 5 bulan, tentunya jaringan saya mulai besar dan mulai memperhatikan kaki jaringan saya yang lain. Jaringan si A, B dan C ini mulai tidak terurus. Tapi mereka tetap minta saya terus mengurus mereka. Suatu kali si C berkata kepada saya, "Pak, kok sudah 5 bulan ikutan MLM, bonus saya kecil begini ? Bapak juga sudah tidak memberikan downline lagi ke jaringan saya. Bagaimana jaringan saya bisa besar ? Kalau disuruh rekrut sih saya tidak mampu, pak !".
Masalah di atas baru satu masalah. Timbul masalah lain yang tidak saya sadari sebelumnya. Yaitu tidak adanya leader lain yang bisa menolong saya di jaringan. Semua pertanyaan mulai dari marketing plan hingga produk, ditanyakan kepada saya. Semua downline di semua level menghubungi saya, sebab mereka direkrut langsung oleh saya. Mereka ini tidak mengenal upline yang saya berikan SpillOver, mereka hanya mau komunikasi dengan saya. Telepon saya tidak pernah berhenti berbunyi, dan puluhan SMS masuk ke HP saya.
LUARBIASA, saya bisa hancur kalau begini terus.
Inilah masalah saya :
1. Jaringan tidak bisa berkembang lagi, sebab semua hanya tahu diberikan downline oleh upline mereka dengan cara SpillOver.
2. Duplikasi tidak jalan. Sebab mereka semua tidak tahu cara melakukan rekrutment, dan tidak bisa membina jaringan.
3. Mereka bertanya mengenai bisnis dan produk, langsung ke saya. Tidak ke upline di atas mereka yang tidak mereka kenal. Akibatnya saya terus-menerus bekerja sebagai customer service untuk jaringan saya.
Lama-kelamaan saya sakit, dan mulai memikirkan kembali bisnis ini. Apa yang salah dengan saya ? Kenapa bisnis MLM jadi ruwet begini ? Katanya bisa jalan-jalan dan liburan, tapi kok jadi jauh lebih sibuk dibandingkan kerja kantoran ?
Setelah lama melakukan evaluasi diri, saya mulai membenahi jaringan saya kembali. Saya merekrut dengan cara mendidik satu-persatu downline saya. Target saya adalah setiap downline yang bergabung di group saya harus memiliki dream mereka sendiri, memiliki kemampuan rekrutment sendiri dan mampu menjalankan rencana pengembangan jaringan mereka. Kelak group baru yang saya rintis ini bisa berkembang sendiri, seperti menanam pohon yang nantinya berbuah sendiri. Akhirnya terjadi duplikasi, dan group saya bisa berkembang tanpa saya awasi lagi. Bonus mulai meledak, dan saya bisa mengajak liburan isteri dan anak-anak berlibur menikmati hasil bisnis MLM yang saya rintis sendiri.
Sumber : http://blog.dwim.web.id/2011/10/hindari-strategi-spillover-di-jaringan.html
Saya orang awam di dunia internet,apa betul- tdknya, Orang bilang dunia maya.
BalasHapusSaya iseng cari tau Tips BO, dan nyasar ke situs ini. Untuk itu saya ucapkan terima kasih atas info ini. Inilah Amal Baik Anda yang tdk terkira, karena di hutan belantara dunia maya banyak orang awam yang terlantar tdk tau jalan. Setiap Amal Baik pasti ada jaminan imblan dari Sang Pencipta, termasuk Anda. Trmkasih
Desember 2012 18.45
HapusSaya orang awam di dunia internet,apa betul- tdknya, Orang bilang dunia maya.
Saya iseng cari tau Tips SpillOver, dan nyasar ke situs ini. Untuk itu saya ucapkan terima kasih atas info ini. Inilah Amal Baik Anda yang tdk terkira, karena di hutan belantara dunia maya banyak orang awam yang terlantar tdk tau jalan. Setiap Amal Baik pasti ada jaminan imblan dari Sang Pencipta, termasuk Anda. Trmkasih